Source Code Sistem Pakar Metode Naive Bayes – ImJuna Project

Sistem pakar adalah sebuah sistem yang dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Sistem ini menggunakan pengalaman dan pengetahuan dari ahli terkait masalah tersebut. Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pakar adalah metode naive bayes.

Metode naive bayes merupakan salah satu metode klasifikasi data dalam kecerdasan buatan. Metode ini menggunakan teorema Bayes untuk menghitung probabilitas kelas tertentu berdasarkan nilai atribut yang diberikan. Teorema Bayes sendiri adalah sebuah formula yang digunakan untuk menghitung probabilitas suatu event terjadi, berdasarkan informasi sebelumnya.

Contohnya adalah ketika kita ingin menghitung kemungkinan seseorang terjangkit influenza berdasarkan gejala-gejalanya seperti demam, sakit kepala, batuk, dan pilek. Kita dapat menggunakan teorema Bayes untuk menghitung probabilitas bahwa seseorang tersebut terjangkit influenza, berdasarkan nilai atribut (gejala) yang diberikan.

Dalam konteks sistem pakar, metode naive bayes digunakan dalam proses klasifikasi data. Data yang digunakan dalam metode ini biasanya terdiri dari sejumlah besar atribut dan nilai-nilai yang terkait dengan label kelas tertentu. Contoh implementasi dari metode naive bayes adalah dalam klasifikasi email spam, klasifikasi dokumen, klasifikasi gambar, dan sebagainya.

Secara umum, cara kerja metode naive bayes terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

Pada tahap ini, data yang digunakan harus dipersiapkan dengan baik. Data yang digunakan harus bersih dari noise, outlier, dan data yang tidak relevan. Data juga harus disajikan dalam format yang sederhana dan mudah dibaca.

Pada tahap ini, model naive bayes dibangun berdasarkan data yang sudah dipersiapkan. Model ini akan menghitung probabilitas kelas untuk setiap nilai atribut yang diberikan.

Pada tahap ini, model naive bayes dilatih menggunakan metode supervised learning. Model ini akan “dididik” dengan menggunakan data pelatihan yang sudah diketahui kelasnya. Model akan mempelajari hubungan antara atribut-atribut dan label kelas.

Pada tahap ini, model naive bayes diuji menggunakan metode testing. Data uji akan dimasukkan ke dalam model dan kemudian dihitung probabilitas kelasnya. Model ini kemudian akan memprediksi label kelas yang sesuai untuk setiap data uji.

Pada tahap ini, model naive bayes akan dievaluasi berdasarkan akurasi, precision, dan recall. Dalam konteks klasifikasi data, akurasi adalah pengukuran seberapa baik model dapat mengklasifikasikan data dengan benar. Precision adalah pengukuran seberapa baik model dapat mengklasifikasikan data dengan benar di kelas tertentu, sedangkan recall adalah pengukuran seberapa baik model dapat mengklasifikasikan semua data dengan benar.

Metode naive bayes dapat diaplikasikan pada aplikasi yang berbagai macam, di antaranya:

Salah satu penerapan yang paling terkenal dari metode naive bayes adalah klasifikasi email spam. Metode ini digunakan untuk mengklasifikasikan email apakah termasuk ke dalam kategori spam atau tidak. Atribut yang digunakan dalam hal ini dapat berupa kata-kata spesifik dan pola yang terdapat pada email.

Metode naive bayes juga dapat digunakan pada klasifikasi dokumen. Dalam hal ini, setiap dokumen akan diberikan label kelas tertentu, seperti berita, artikel, atau laporan, berdasarkan atribut yang dimilikinya, seperti kata-kata kunci dan pola.

Metode naive bayes juga dapat digunakan pada klasifikasi gambar. Dalam hal ini, gambar akan diberikan label kelas tertentu, seperti kendaraan, manusia, atau hewan, berdasarkan atribut yang dimilikinya, seperti bentuk dan tekstur.

Metode naive bayes juga dapat digunakan pada sistem rekomendasi. Dalam hal ini, metode ini digunakan untuk menghitung kemungkinan seorang pengguna suka atau tidak suka pada sebuah item tertentu berdasarkan preferensi dan rating pengguna terkait item tersebut.

Metode naive bayes juga dapat digunakan pada analisis sentimen. Dalam hal ini, metode ini digunakan untuk mengklasifikasikan teks atau kata-kata pada dokumen berdasarkan sentimen positif, negatif, atau netral.

Berikut adalah tahapan atau langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam penerapan metode naive bayes:

Langkah pertama dalam menggunakan metode naive bayes adalah mempersiapkan data training yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses klasifikasi. Data training harus didesain sehingga mencakup semua kemungkinan kombinasi fitur atau atribut yang akan digunakan dalam model.

Langkah selanjutnya adalah menentukan kelas target atau variabel dependen. Ini adalah variabel yang hendak diprediksi oleh model atau sistem yang digunakan. Kategori target ini harus lebih dari satu, misalnya kategori positif, negatif, dan netral.

Setelah kelas target ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan atribut atau fitur yang akan digunakan sebagai input model. Atribut atau fitur ini harus berhubungan atau relevan dengan kelas target. Misalnya, pada klasifikasi email spam, atribut bisa berupa kata-kata tertentu yang terdapat pada email.

Setelah atribut dan kelas target ditentukan, langkah selanjutnya adalah membangun model atau sistem naive bayes. Pada tahap ini, model akan dilatih menggunakan data training yang telah disiapkan sebelumnya. Tujuan dari training ini adalah untuk mengoptimalkan model dan menemukan nilai parameter yang berkaitan dengan kelas target dan atribut.

Setelah model naive bayes dibangun, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi model. Dalam hal ini, model akan dites menggunakan data testing yang terpisah dari data training. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja model dan memastikan bahwa model mampu memberikan hasil prediksi yang akurat dan dapat diandalkan.

Setelah sukses melakukan validasi model, tahap terakhir adalah menggunakan model naive bayes untuk melakukan klasifikasi data baru. Dalam hal ini, model akan menerima input dari pengguna dan memberikan output atau hasil prediksi sesuai dengan kelas target yang telah ditentukan sebelumnya.

Metode naive bayes memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya. 

Beberapa kelebihan dari metode naive bayes adalah:

Metode naive bayes relatif mudah diimplementasikan dan hanya membutuhkan sedikit pengetahuan tentang statistik dan matematika.

Metode naive bayes dapat mengatasi data yang banyak dan kompleks dengan sangat baik. Metode ini mampu mengolah data yang terdiri dari ratusan atau ribuan atribut dengan cepat dan akurat.

Metode naive bayes memiliki akurasi yang tinggi dalam banyak kasus. Metode ini sering digunakan dalam klasifikasi data, terutama dalam klasifikasi email spam dan klasifikasi dokumen.

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, metode naive bayes juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

Metode naive bayes mengasumsikan bahwa semua atribut saling independen satu sama lain. Dalam kenyataannya, tidak semua atribut saling independen dan hubungan antara atribut dapat mempengaruhi hasil klasifikasi.

Metode naive bayes sensitif terhadap data yang tidak seimbang. Jika data yang digunakan memiliki ukuran yang tidak seimbang antara kelas, maka metode ini dapat menghasilkan prediksi yang tidak akurat.

Metode naive bayes tidak dapat mengatasi data yang memiliki nilai yang hilang. Jika data yang digunakan memiliki nilai yang hilang, maka metode ini tidak dapat memberikan prediksi yang akurat.

Berikut adalah beberapa rumus yang terkait dengan metode naive bayes:

Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas posterior, yang menggambarkan kemungkinan terjadinya suatu kelas target tertentu setelah mempertimbangkan data input atau atribut yang diberikan.

Rumus:

P(C|x) = [P(x|C) * P(C)] / P(x)

Keterangan:

P(C|x) = probabilitas posterior (probability of C given x)

P(x|C) = probabilitas likelihood (probability of x given C)

P(C) = probabilitas prior (probability of C)

P(x) = probabilitas evidence (probability of x)

Probabilitas prior menggambarkan kemungkinan terjadinya suatu kelas target tertentu sebelum mempertimbangkan data input atau atribut.

Rumus:

P(C) = jumlah sampel kelas C / jumlah total sampel

Keterangan:

P(C) = probabilitas prior (probability of C)

Probabilitas likelihood menggambarkan kemungkinan terjadinya suatu atribut tertentu untuk suatu kelas target tertentu.

Rumus:

P(x|C) = jumlah sampel dengan atribut x dan kelas C / jumlah sampel dengan kelas C

Keterangan:

P(x|C) = probabilitas likelihood (probability of x given C)

4. Probabilitas Posterior

Probabilitas posterior menggambarkan kemungkinan terjadinya suatu kelas target tertentu setelah mempertimbangkan data input atau atribut yang diberikan.

Rumus:

P(C|x) = [P(x|C) * P(C)] / sum(P(x|Ci) * P(Ci))

Keterangan:

P(C|x) = probabilitas posterior (probability of C given x)

P(x|C) = probabilitas likelihood (probability of x given C)

P(C) = probabilitas prior (probability of C)

P(x) = probabilitas evidence (probability of x)

Ci = kelas target i

Metode naive bayes adalah sebuah metode klasifikasi data dalam kecerdasan buatan yang menggunakan teorema Bayes untuk menghitung probabilitas kelas tertentu berdasarkan nilai atribut yang diberikan. Metode ini relatif mudah diimplementasikan dan mampu mengatasi data yang banyak dan kompleks. 

Namun, metode ini juga mengasumsikan bahwa semua atribut saling independen, sensitif terhadap data yang tidak seimbang, dan tidak dapat mengatasi data yang memiliki nilai yang hilang. Sebelum mengimplementasikan metode ini, perlu dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.


Detail Login

user : admin

password : admin